Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa penderita apnea tidur
berisiko lebih rendah terkena kerusakan jantung, selama mengalami
serangan jantung nonfatal.
Dalam apnea tidur obstruktif,
seseorang akan mengalami gangguan pernapasan saat tidur karena saluran
napas menyempit atau tersumbat. Hal ini menyebabkan jeda atau penurunan
aliran udara sewaktu tidur.
Meskipun demikian, hasil temuan ini
tidak begitu bertentangan dengan pandangan luas mengenai apnea tidur
yang mengakibatkan risiko serangan jantung.
Studi, yang
dilakukan oleh peneliti dari Montefiore Medical Center di New York, ini
mengamati lebih dari 130 pasien serangan jantung pada usia rata-rata 58
tahun, yang 35 persen mengalami apnea tidur obstruktif.
Peneliti
menemukan bahwa pasien dengan apnea tidur obstruktif memiliki tingkat
darah Troponin-T yang rendah. Troponin-T dipakai sebagai penanda untuk
kematian sel jantung yang secara akurat memprediksi keparahan serangan
jantung dan tingkat lebih rendah dari enzim yang menunjukkan cedera atau
stres pada otot jantung.
Studi ini telah dipublikasikan pada tanggal 24 Oktober dalam jurnal Sleep dan Breathing.
- Sering Bercinta
- Cara Melakukan Phone Seks
- Tanda Seks Yang Memuaskan
- Agar Bercinta Terasa Menyenangkan
- Pembunuh Gairah Seks Dalam Hubungan Anda
- Cara Buat Suami Makin 'Hot' Saat Ngeseks
- Rahasia Seks Yang Disembunyikan Cewek
- Mengapa Harus Nge Seks
- Penyebab Kebosanan Seks
- Buat Suami Jujur Tentang Fantasi Seksnya