Banyak pihak menganggap data statistik yang berupa angka-angka adalah
perangkat objektif untuk menjelaskan sebuah fenomena. Namun, hal ini
sepertinya tidak berlaku bagi Megawati Soekarnoputri.
Dalam
beberapa pernyataannya kepada publik, ketua umum PDI Perjuangan itu
kerap menunjukkan ketidakpercayaannya terhadap angka statistik, termasuk
data hasil survei politik.
Kemarin, saat pembukaan Rakernas II
PDI Perjuangan di Surabaya, Jawa Timur, Megawati kembali menyampaikan
pernyataan bernada sejenis saat menjelaskan kondisi ekonomi makro
Indonesia, yang menurut data statistik, terbilang aman dari krisis.
"Karena
itulah saya meminta agar saudara-saudara tetap awas, tetap waspada
tanpa harus menjadi paranoid. Jangan lengah dan tertidur oleh buaian
angka-angka statistik yang berkisah tentang ekonomi Indonesia yang
seakan kebal dari sebuah krisis," pinta Megawati.
Dalam
kesempatan yang sama, Megawati juga menunjukkan ketidakpercayaannya
kepada angka statistik saat memilih Jokowi untuk maju di Pilgub DKI. Dia
menolak rekomendasi lembaga survei, yang tentunya berdasarkan data
statistik, bahwa Jokowi tak akan menang di DKI.
"Saya ingin
saudara-saudara paham akan hal ini. Jika politik hanya soal 'menang dan
kalah', sudah pasti bukan seorang Jokowi atau Basuki yang saya
rekomendasikan. Mengapa? Karena semua hasil survei menyatakan dengan
sangat tegas: jangan pilih Jokowi maupun Basuki karena pasti akan kalah.
Tetapi sebagai Ketua Umum saya justru memutuskan untuk merekomendasikan
keduanya dengan cara-cara ideologis-politik yang saya pikirkan dan
kembangkan," ujarnya.
Semua tahu Jokowi-Ahok akhirnya menang
meski di awal popularitas dan elektabilitasnya, menurut hasil survei,
jauh dari pesaing utamanya, Foke-Nara. Kemenangan Jokowi-Ahok secara
tidak langsung telah membenarkan sikap Megawati yang tak percaya data
survei.
Untuk sikap ketidakpercayaan Megawati terhadap hasil
survei, sepertinya hal itu karena sikap politik yang dipegang Megawati,
bahwa politik bukan soal kalah dan menang, tetapi implementasi
ideologis.
Sementara untuk data ekonomi seperti angka kemiskinan dan sebagainya,
ketidakpercayaan Megawati barangkali berdasar pengamatan langsung di
lapangan terhadap kondisi lapangan.(merdeka.com)
Artikel sebelumnya :
Kumpulan Pantun Tentang Cinta Gokil Konyol tapi Romantis