Diduga telah melakukan pemerasan dan mengedarkan uang palsu (Upal), komplotan wartawan gandungan ditangkap di Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah.
'Mereka ditangkap setelah membayar tiket bus tujuan Jakarta dengan menggunakan uang palsu Rp 100 ribuan," ungkap Kapolsek Banjarsari, Solo, Kompol Andhika Bayu Adhitama saat dikonfirmasi wartawan, di Mapolsek Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (16/2).
Komplotan itu, menurut Bayu terdiri dari tiga orang. Dua orang mengaku wartawan, masing-masing Samiharjo (63), warga Bekasi Jawa Barat dan Rochmad Budiharjo (43), warga Tegalsari, Karanganyar Jawa Tengah. dan seorang pelaku pengedar uang palsu adalah Nur Hidayat (36), warga Cakung, Jakarta.
Bayu menuturkan, penangkapan itu berawal saat petugas tiket bus jurusan Solo-Jakarta didatangi ketiga orang yang membeli tiket bus jurusan Solo-Jakarta. Kemudian salah satu di antaranya, yakni Nur Hidayat membayar tiket, dengan uang lembaran Rp 100 ribuan.
"Setelah dicek, ternyata lembaran uang tersebut palsu. Karena palsu, kemudian dilaporkan kepada kepolisian yang bertugas di Terminal, dan oleh petugas selanjutnya ketiga orang tersebut dibawa ke Mapolsek Banjarsari untuk dimintai keterangan," jelas Kompol Bayu.
Saat digeledah, lanjut Bayu, dalam diri tersangka Nur Hidayat didapati enam lembar uang Rp 100 ribuan palsu. Sedang baik pada diri Samiharjo dan Rochmad ditemukan kartu pers beserta sejumlah amplop dengan kop surat dari institusi kepolisian berisi uang.
Saat kedua tersangka wartawan gadungan yang mengaku wartawan Suara Demokratis diminta menunjukkan lokasi kantor media, mereka tidak bisa menunjukkan. Tetapi tersangka Samiharjo lalu mengaku bahwa dirinya sudah lama tidak aktif. Sedang tersangka Rochmad mengaku membeli kartu pers dari Samiharjo dengan membayar Rp 200.000.
"Sejauh ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap ketiga tersangka, baik uang palsu maupun penyalahgunaan identitas kartu pers, serta dugaan pemerasan," pungkas Bayu.
Cerpen Untuk Ibu
Kata Kata Mutiara Tentang Cinta
Cerita Lucu Abis
