Prihatin dengan banyak kejahatan dan belajar dari kekerasan menimpa perempuan di angkot, Gubernur DKI Jakarta Jokowi berniat memperbaiki angkutan umum di Jakarta. Dia berencana meremajakan angkutan umum menggunakan armada bus sedang non-ekonomi, seperti Kopaja dan Metromini. Nantinya Kopaja dan Metromini dilengkapi penyejuk ruangan, kursi lebih empuk, bebas pengamen atau pedagang.
Dengan segala fasilitas itu, nantinya tarif dikenakan memang lebih mahal. Cara lain Jokowi menata angkot di Jakarta dengan mengambil alih Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Dia berharap pengawasan manajemen dan kontrol transportasi lebih mudah. Tak ada lagi angkot dikelola pribadi.
Ketua Umum Organisasi Angkutan darat (Organda) Indonesia Eka Sari Lorena menyangsikan kesanggupan pemerintah mengelola angkutan umum. Menurut dia, angkot tidak bisa dikelola sendiri oleh pemerintah, melainkan harus melibatkan asosiasi.
Berikut penuturan Lorena kepada Muhammad Taufik dari merdeka.com di kantornya, Jalan R.A. Kartini, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (13/2).
Apa solusi pengelolaan angkot Organda?
Kasih saja izinnya ke kami. Nanti kami atur bareng, saya tidak minta duitnya, entar kami perbaikin. Kalau nanti angkot diurus BUMD, BLU (Badan Layanan Umum) aja kagak beres.
Bagaimana caranya Organda menangani angkot?
Kita buat saja perusahaan. Kalau mereka (pemerintah) membuat korporasi, lihat saja PPD, Damri, maaf saja ya.
Tapi ini angkot bukan Damri?
Sekarang siapa memberi izin angkot, pemerintah. Jadi salah siapa? Jangan dong kalau sudah jelek selalu dibuang ke kami. Aneh, ini ada orang tua (pemerintah), anaknya jelek-jelek (angkot), sekarang nyalahin kepada saya, jelas aneh,
Kalau Organda mengelola, teknisnya seperti apa?
Saya mau mengelola, di seluruh dunia sudah banyak seperti itu, misalnya Singapura. Angkot bisa dikelola menjadi satu perusahaan. Tapi yang turun pertama adalah asosiasinya karena asosiasi masih satu grup. Tapi kalau yang omong pemerintah, apalagi pakai seragam, maaf saja, orang-orang itu sudah trauma. Kalau ada yang bilang Organda tidak solid kata siapa?
Jadi siapa salah dengan pengelolaan angkot ini?
Saya tidak mau omong salah. Mending kita duduk bareng, mau bagaimana ke depan. Pemerintah jangan mau menang sendiri, jangan membuat BUMD secara tiba-tiba tanpa sepengatahuan operator. Operator dari dulu sudah membantu pemerintah, tiba-tiba sekarang dianggap nggak beres karena masalah-masalah itu.
Melakukan pembinaan itu tugas siapa? Kok sekarang nggak bagus disalahkan anaknya, Punya hatilah, ini orang-orang kecil boss..,ini rakyat, kalau mau dibilang mau mengentaskan kemiskinan, mau memeratakan pendapatan, yang harus dilakukan dengan cara membina orang-orang ini.
Jawaban Organda soal tudingan angkutan kota tidak aman lagi?
Nomor satu saya mau duduk bareng pemerintah, kita membuat bersama. Tapi saya yakin pemerintah juga pasti nggak bisa mengatasi.
Anda menantang pemerintah?
Ya saya tanya ke rakyat, kira-kira pemerintah itu bisa apa tidak. Kalau bisa, dari kemarin-kemarin angkot udah bagus. Kenapa harus menunggu umur negara 70 tahun angkot baru bagus. Kalau memang pemerintah jago banget, kenapa tidak dari kemarin-kemarin. Mohon maaf, kita perusahaan swasta saja sudah banyak yang jago-jago setelah 70 tahun. Tapi ini kenyataannya memang nggak selesai-selesai.
Lihat saja, mana ada perusahaan pemerintah dengan injeksi dana begitu besar, tetapi keuntunganya cuma tiga persen, saya tidak mau menyebut nama perusahaannya.
http://www.merdeka.com
Kata Kata Mutiara Persahabatan
Kata Kata Mutiara Cinta Remaja Teromantis
Cerita Lucu Pendek
